Palung Mariana: Menjelajahi Titik Terdalam Bumi yang Penuh Misteri.

Bila kita memandang planet biru kita dari luar angkasa, hanya sekitar 30% permukaan bumi yang merupakan daratan. Sisanya adalah hamparan luas samudra yang menyimpan berbagai misteri, termasuk lautan dalam yang sangat menakjubkan. Salah satu yang paling terkenal adalah Palung Mariana atau Mariana Trench, sebuah jurang raksasa di dasar Samudra Pasifik yang dikenal sebagai titik terdalam di bumi. Di tempat yang minim cahaya matahari ini, kehidupan seolah berubah 180 derajat dengan kondisi ekstrem yang menciptakan kegelapan total dan tekanan luar biasa.

Di kedalaman Palung Mariana inilah terdapat berbagai makhluk unik yang telah beradaptasi dengan lingkungan ekstrem, beberapa bahkan mampu memancarkan cahayanya sendiri melalui proses bioluminesensi. Artikel ini akan mengungkap misteri Palung Mariana, kehidupan hewan yang mampu bertahan di titik terdalam bumi, serta sejarah eksplorasi manusia yang mengarungi kedalaman paling ekstrem di dunia.

Apa Itu Palung Mariana?

Palung Mariana bukanlah sekadar satu titik di dasar laut, melainkan sebuah jalur besar sepanjang 2.500 kilometer yang membelah dasar laut antara Jepang dan Australia di Samudra Pasifik. Bagian terdalamnya yang dikenal sebagai Challenger Deep mencapai kedalaman sekitar 10.934 meter di bawah permukaan laut, menjadikannya titik terdalam di muka bumi.

Para ilmuwan memperkirakan tekanan di Palung Mariana sangatlah ekstrem, lebih dari 1.000 kali tekanan di permukaan laut—setara dengan beban sekitar 50 pesawat jumbo jet yang ditumpuk satu sama lain. Kondisi ini menyebabkan hanya sedikit manusia yang pernah mencapai titik terdalam Palung Mariana, itupun dengan menggunakan kapal selam khusus yang dirancang untuk menahan tekanan luar biasa.

Proses Terbentuknya Palung Mariana

Palung Mariana terbentuk melalui proses geologi kompleks akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi. Kerak bumi yang merupakan lapisan luar yang keras terdiri dari sekitar tujuh lempeng besar yang terus bergerak. Proses ini dimulai ketika magma dari dalam bumi keluar melalui punggung tengah samudra dan membentuk kerak baru.

Seiring berjalannya waktu, bagian kerak yang lebih tua dan lebih berat mulai tenggelam ke bawah dan terdorong di bawah lempeng lain. Proses yang disebut subduksi inilah yang membentuk Palung Mariana, menjadikannya bagian terdalam dari batas antara dua lempeng geologi besar, yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng Mariana.

Sejarah Eksplorasi Palung Mariana

Ekspedisi Challenger (1875)

Kisah eksplorasi Palung Mariana dimulai pada tahun 1875 ketika kapal bernama Challenger melakukan ekspedisi ilmiah di Samudra Pasifik. Awalnya, kapal tersebut berencana mendarat di Guam, tetapi cuaca buruk dengan angin kencang membuat mereka mengubah rute dan berhenti di lokasi pengambilan sampel ke-225 di suatu tempat antara Guam dan Palau.

Di lokasi tersebut, kru kapal menurunkan tali berbobot ke dasar laut untuk mengukur kedalamannya. Mengejutkan, tali terus turun tanpa henti sampai akhirnya mencatatkan kedalaman mencapai 8.183 meter, sebuah temuan yang sangat mengherankan pada masa itu. Selain mengukur kedalaman, Kapal Challenger juga melakukan penggalian dasar laut dan menemukan berbagai benda, termasuk fosil gigi dari salah satu hiu terbesar yang pernah hidup, yaitu Odontodus Megalodon.

Penyelaman Pertama Trieste (1960)

Pada tahun 1960, dua peneliti berani—Jacques Piccard dan Don Walsh—melakukan eksplorasi pertama ke dalam Palung Mariana menggunakan kapal selam kecil bernama Trieste. Kapal selam yang dirancang khusus ini memiliki panjang lebih dari 18 meter, sebagian besar diisi dengan bensin dan sistem untuk mengatur tekanan.

Perjalanan ke titik terdalam memakan waktu 4 jam 48 menit dengan kecepatan hampir 1 meter per detik. Selama perjalanan, tekanan air yang hampir 1.000 kali lebih besar daripada tekanan atmosfer di permukaan laut menyebabkan salah satu kaca luar dari gelembung observasi Trieste retak pada kedalaman sekitar 9.000 meter. Meskipun begitu, kedua penyelam ini melanjutkan perjalanan hingga mencapai kedalaman 10.911 meter.

Karena kerusakan kapal, mereka hanya bisa bertahan selama 20 menit di dasar laut. Namun, dalam waktu singkat tersebut, mereka melihat adanya kehidupan di dasar laut yang gelap, termasuk diatom yang telah membusuk dan seekor ikan flounder yang berenang dengan lincah di depan kamera mereka.

Eksplorasi Victor Vescovo (2019)

Petualangan mengarungi Palung Mariana berlanjut pada tahun 2019 ketika penjelajah sekaligus pengusaha bernama Victor Vescovo berhasil melakukan penyelaman terdalam yang pernah tercatat, mencapai kedalaman 10.927 meter. Selain itu, ia juga berhasil mendokumentasikan kehidupan bawah laut di berbagai kedalaman, termasuk pelut aerotut pada kedalaman 3.000 meter.

Zona-Zona di Lautan Dalam

Di setiap kedalaman lautan, suhu dan tekanan air cenderung berbeda-beda. Semakin dalam kita menyelam, semakin besar tekanan dan semakin dingin kondisinya. Terdapat setidaknya lima zona utama di lautan dalam, termasuk Palung Mariana:

1. Zona Fotik (0-200 meter)

Zona ini mencakup lapisan atas samudra hingga kedalaman 200 meter. Di sini terdapat banyak kehidupan laut yang beragam, mulai dari plankton hingga hiu besar, yang semuanya mendapatkan energi dari sinar matahari. Matahari berperan sebagai penyedia energi yang dibutuhkan oleh plankton untuk fotosintesis, yang pada gilirannya menjadi dasar rantai makanan laut.

Paus biru, hewan terbesar di dunia, dapat ditemukan di zona ini. Selain itu, ikan juga melimpah, menjadi mangsa bagi kawanan lumba-lumba, burung laut, dan ikan yang lebih besar. Manusia memanfaatkan zona ini untuk berbagai kegiatan seperti penangkapan ikan, rekreasi, dan eksplorasi.

2. Zona Senja (Twilight Zone, 200-1.000 meter)

Seiring kita turun lebih dalam, cahaya matahari mulai memudar dan warna-warna di air juga semakin pudar. Zona senja atau twilight zone yang terletak antara kedalaman 200 hingga 1.000 meter menjadi rumah bagi banyak makhluk laut terkenal seperti ubur-ubur yang dapat bercahaya dengan warna bioluminesensi dan cumi-cumi raksasa yang dulunya dianggap sebagai Kraken.

Zona ini mencakup sekitar 20% dari seluruh volume samudra dan seringkali dianggap sebagai tempat yang sangat gelap dan sunyi. Di sini, kehidupan bergerak dengan cara yang lebih lambat, menciptakan dunia yang sangat berbeda dari yang kita kenal di permukaan.

Ketiadaan sinar matahari yang membantu proses fotosintesis membuat fitoplankton yang biasanya menjadi dasar rantai makanan hilang sepenuhnya. Makanan utama yang tersedia adalah partikel organik yang jatuh perlahan yang disebut Marine Snow atau salju laut—partikel ini terdiri dari kotoran hewan dan bahan mati yang tenggelam dari dunia yang lebih cerah di atasnya.

Hiu Goblin: Predator Zona Senja

Hiu goblin berperan sebagai predator di zona ini. Ia memiliki moncong yang panjang dan menonjol dilengkapi dengan organ sensor khusus yang disebut ampulae of Lorenzini. Organ ini memungkinkannya mendeteksi medan listrik di kedalaman laut sekaligus membantunya dalam mencari mangsa.

Warna tubuhnya juga tidak biasa, mulai dari merah muda hingga abu-abu keunguan dengan tepi sirip berwarna biru terang. Rahang goblin yang berada dekat dengan kepalanya dapat memanjang hingga sejauh moncongnya untuk menyergap ikan, cumi-cumi, dan krustasea.

Hiu goblin telah menjelajahi lautan selama 100 juta tahun lamanya. Hal ini diketahui pada tahun 1887 ketika James William, seorang naturalis Inggris sekaligus ahli fosil ikan, menemukan fosil hiu di Lebanon yang sangat mirip dengan perawakan hiu goblin yang masih eksis hingga saat ini.

3. Zona Tengah Malam (Midnight Zone, 1.000-4.000 meter)

Setelah zona senja, kita memasuki kedalaman 1.000 hingga 4.000 meter di bawah permukaan laut, di sebuah zona yang dikenal dengan Midnight Zone atau zona tengah malam. Nama ini diberikan karena pada zona ini, bagian laut tidak lagi menerima cahaya matahari sama sekali—bahkan tidak ada seberkas cahaya pun yang masuk.

Sebagai konsekuensi, makhluk hidup di zona ini harus bertahan hidup dengan memakan organisme lain dan menggunakan jalur energi alternatif yang disebut kemosintesis, yaitu mengubah molekul seperti karbon dioksida dan metana menjadi energi.

Ikan Naga Laut Dalam

Ikan naga laut dalam yang kadang juga disebut sebagai ikan naga bersisi adalah salah satu penghuni zona ini. Ia memiliki gigi yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuhnya, menjadikannya sebagai predator ganas di kedalaman Palung Mariana. Ikan ini mampu menghasilkan cahayanya sendiri dengan mekanisme bioluminesensi yang digunakan untuk menarik mangsa dan juga untuk memberi sinyal kepada pasangan saat musim kawin.

Ikan naga laut dalam memang terlihat menyeramkan dengan kepala besar dan gigi tajam seperti taring yang membantunya menangkap ikan kecil dan krustasea sebagai mangsanya.

Ikan Barrel Eye

Ikan barrel eye terkenal dengan penampilan aneh dan adaptasi uniknya. Ikan ini memiliki dua lubang kecil di wajahnya yang terlihat seperti mata, tetapi sebenarnya itu adalah organ penciuman. Mata barrel eye sebenarnya adalah dua bola hijau bercahaya di balik wajahnya yang mengarah ke atas.

4. Zona Hadal (Hadal Zone, >6.000 meter)

Zona hadal atau hadal zone ditandai dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter di bawah permukaan laut. Zona ini memiliki tekanan ekstrem, suhu yang mendekati titik beku, dan kegelapan total. Berkat beberapa ekspedisi yang telah dilakukan sebelumnya, kita bisa mengetahui bahwa ada kehidupan tersembunyi di bawah lautan yang paling dalam.

Mariana Snailfish

Salah satu ikan yang mampu hidup di kedalaman ini adalah Mariana snailfish yang dapat ditemukan pada kedalaman 8.000 meter. Hewan ini memiliki konsentrasi tinggi molekul organik yang disebut piezolites yang melindungi membran sel dan protein mereka agar tidak hancur oleh tekanan air yang sangat tinggi.

Misteri yang Belum Terpecahkan

Menurut NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), hanya sekitar 10% dari dasar laut dunia yang telah dipetakan menggunakan metode sonar modern. Namun, informasi yang didapatkan hanya berupa data tentang topografi dasar laut seperti pegunungan bawah laut, palung, dan dataran abisal, tanpa banyak menjelaskan kehidupan yang ada di sana.

Bahkan pada tahun 2022, peneliti dari Natural History Museum di London mencoba mengambil sampel material dari dasar laut dalam dan menganalisis DNA yang ada di dalamnya. Hasilnya, sekitar 60% dari DNA yang ditemukan tidak cocok dengan data DNA organisme yang sudah dikenal seperti hewan, tumbuhan, bakteri, atau makhluk hidup lainnya.

Hal ini semakin menunjukkan bahwa pemahaman kita akan lautan sangatlah sedikit dibandingkan dengan pemahaman kita mengenai luar angkasa. Masih banyak misteri yang tersembunyi di kedalaman Palung Mariana yang menunggu untuk diungkap.

Kesimpulan

Palung Mariana, sebagai titik terdalam di bumi, terus memikat imajinasi manusia dengan kehidupan unik dan keajaiban geologisnya. Dari zona fotik yang dipenuhi cahaya hingga zona hadal yang gelap gulita, lautan dalam menyimpan berbagai misteri yang sebagian besar belum terpecahkan.

Eksplorasi ke Palung Mariana, dimulai dari Ekspedisi Challenger pada tahun 1875 hingga penyelaman Victor Vescovo pada tahun 2019, telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan di kedalaman laut. Namun, masih banyak yang belum kita ketahui tentang lautan dalam kita.

Seiring dengan kemajuan teknologi, diharapkan eksplorasi masa depan akan mengungkap lebih banyak rahasia tentang Palung Mariana dan kehidupan laut dalam yang menakjubkan. Sampai saat itu tiba, kita hanya bisa terpesona oleh keindahan dan kompleksitas dunia bawah laut yang luput dari pengetahuan manusia.

Referensi

  1. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). "Mariana Trench Exploration."
  2. Natural History Museum London. "Deep Sea DNA Analysis Report, 2022."
  3. Piccard, Jacques. "Seven Miles Down: The Story of the Bathyscaph Trieste."
  4. Dokumentasi Ekspedisi Victor Vescovo, 2019.
  5. Studi Laut Dalam Universitas Southampton tentang Kehidupan di Zona Hadal.
Apakah Anda tertarik dengan misteri laut dalam lainnya? Baca juga artikel kami lainnya Jangan lupa bagikan artikel ini ke media sosial jika bermanfaat, dan tinggalkan komentar tentang aspek Palung Mariana mana yang paling menarik bagi Anda!